Atraksi Menghargai
Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan kesempatan untuk berbagi tentang parenting di salah satu SMA favorit di Surabaya. Sebelum acara utama, kami disuguhi dengan 3 atraksi menawan dari siswa-siswi SMA tersebut. Atraksi pertama adalah tari Saman yang dilakukan secara rancak, selanjutnya seni angklung yang membuat hati ini semakin adem dengan lagu-lagu daerahnya, dan terakhir adalah atraksi spektakuler paduan suara indah mempesona yang memang sudah malang melintang di beberapa negara Eropa. Namun ada yang lebih menarik dari atraksi-atraksi di atas, yaitu apa yang dilakukan oleh kepala sekolah di setiap selesainya satu atraksi. Pasca atraksi tari Saman, bapak kepala sekolah secara spontan berdiri dan bertepuk tangan dengan semangat tentu sikap ini mendorong dan menggerakkan semua hadirin untuk mengikuti tepuk tangannya, maka sangat terasa sekali energi positif dari tepuk tangan yang membahana tersebut. Dirigen utama dari tepuk tangan penghargaan tersebut adalah bapak kepala sekolah.
Selanjutnya pasca atraksi angklung, kepala sekolah juga tiba-tiba berdiri dan meneriakkan yel-yel sekolah yang diikuti oleh seluruh siswa yang ikut menyaksikan. Untuk kedua perilaku kepala sekolah tersebut nuansa yang ditimbulkannya sangat positif dan anak-anak penampil merasa sangat dihargai dengan penampilan mereka. Puncak dari atraksi menghargai dari bapak kepala sekolah adalah saat paduan suara yang mempesona usai beliau langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari menuju panggung untuk menyalami dengan hangat setiap anggota group paduan tersebut. Beberapa penampil paduan suara merasakan haru terhadap sikap menghargai kepala sekolah bahkan beberapa yang lain meneteskan air mata
Hari itu sebagai pendidik dan orang tua saya sangat terinspirasi dan bahkan menyadari bahwa menghargai anak dan siswa kadang harus dilakukan secara atraktif. Minimal ada tiga manfaat kita rasakan saat secara atraktif kita menghargai anak, di antaranya adalah :
1. Membangun suasana positif di lingkungan kita, baik rumah, sekolah maupun pesantren. Atraksi menghargai di atas seperti penyakit menular yang baik dan mudah tersebar dengan atraksi-atraksi penghargaan kita.
2. Memberi inspirasi bagi orang lain bagaimana cara menghargai dan bagaimana efek positif yang ditimbulkannya. Kadangkala seseorang itu jarang menghargai bukan karena tidak mau, tetapi lebih karena bingung bagaimana menghargai yang baik.
3. Kadangkala anakpun perlu dihargai dengan cara yang berbeda. Penghargaan yang dilakukan secara sama dengan terus menerus akan menimbulkan dampak yang semakin membaik pada diri anak.
Tantangan selanjutnya adalah tetap menjaga ketulusan hati kita di saat menghargai dan memunculkan kecerdasan serta pencermatan kita untuk menangkap momen-momen yang tepat untuk menghargai. Sesungguhnya di dalam menghargai seorang anak selama ini kita belajar tentang materi yang kita hargai seperti karena prestasi yang telah diperolehnya, progres yang semakin baik dibandingkan sebelumnya atau sikap yang bijak untuk terus memperbaiki diri dari anak walaupun dia belum mencapai keinginan kita. Kita juga telah belajar tentang jenis-jenis penghargaan seperti pujian, penghargaan non verbal, penghargaan aktivitas atau penghargaan materi. Atraksi menghargai kepala sekolah di atas telah memberikan satu dimensi lagi dari menghargai yaitu membawa materi penghargaan dan jenis-jenis penghargaan di atas ke dalam satu konteks yang tepat sehingga daya pengaruh penghargaan tersebut menjadi lebih dahsyat dan menyebar. Selamat mencoba dan merasakan daya ledaknya.
Dari : Griya Parenting Indonesia
Muhammad Harizon
No comments