Menu
Muhammad Harizon

Obrolan Tukang Pangkas dan Langganannya.

Foto Ilustrasi pangkas rambut.


Sebenarnya Allah Itu Tidak Ada.
(Kata Tukang Pangkas)


Assalamu'alaikum Sahabat Literasi. 
Dalam memahami ajaran agama, kita memang dituntut agar dapat mempelajari dengan baik dan benar, tidak bisa hanya mengandalkan ucapan-ucapan orang yang tidak bertanggung jawab sebagai sumber atau dalil kita untuk menjalankan syari'at agama. Terdapat sebuah cerita pendek namun sangat berarti jika kita pahami dengan baik, dimana berisikan percakapan antara seorang tukang pangkas rambut yang awalnya merasa tidak percaya kepada Allah SWT yang pada akhirnya mengakui bahwa Allah itu ada dan dekat dengan kita yang digambarkan oleh pelanggannya melalui seseorang yang berpenampilan tidak rapi dan tidak bersih. Semoga bermanfaat dan dapat mengambil hikmah dari kejadian yang terjadi.

Di sebuah senja di sudut kota ada seorang lelaki datang ke sebuah barbershop langgananya untuk mencukur rambutnya yang sudah mulai panjang dan tidak beraturan. Tanpa basa basi lagi si tukang cukur mempersilahkan dan mulailah ia dengan tugasnya mencukur rambut si langgan tadi. Dengan tangan yang lincah dan cekatan ia memotong rambut pelanggannya, sesekali ia sambil mengajak ngobrol pelanggannya tersebut, semenit dua menit di lewati obrolan itu masih biasa saja sampai tiba-tiba tukang cukur itu berkata kepada pelangganya :

"Kalau dipikir-pikir Allah itu tidak ada ya ?"
"kenapa kamu bisa bilang begitu ?", tanya pelanggan.
"Bapak coba lihat orang-orang di luar sana, di seberang di persimpangan jalan itu. Kalau Allah ada,
mengapa Allah membiarkan orang-orang yang hidup penuh derita seperti mereka ?".

Si pelanggan masih dengan sabar mendengarkan celotehan tukang pangkas sambil mencari jawaban yang tepat dan masuk akal untuk menjawab pertanyaan si tukang cukur itu. Lalu tukang pangkas kembali berkata kepada pelanggan.

"Lihat Pak, kenapa Allah membiarkan orang-orang cacat seperti mereka bersusah payah mencari rizki di jalanan, bahkan ada yang bunuh diri segala karena tak kuat menghadapi tekanan hidup ?". Katanya Allah itu kan maha pengasih lagi penyayang ?, di mana Allah itu ?".

Saking serunya obrolan tersebut, tak terasa sudah selesai tukang pangkas memotong rambut pelangganya tersebut. Lalu pelanggan tadi beranjak ingin keluar dari babershop sambil mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tukang pangkas tadi. Baru beberapa langkah di pintu keluar, dia tertegun melihat seorang lelaki di pinggir jalan dengan rambut panjang, gimbal dan acak-acakan. Sesaat ia terdiam lalu kembali membalikkan badan dan sembari bilang pada si tukang cukur.

"Sebenar tukang cukur itu tidak ada ya ?"
"Maksud Bapak apa ?. Saya masih ada disini dan baru saja mencukur rambut bapak". Kata tukang pangkas.
Pelanggan tadi berkata, "Lihatlah anak muda di pinggir jalan itu, kenapa ya tukang pangkas rambut membiarkan saja, ada orang rambutnya acak-acakan dan gimbal tak beraturan seperti itu ?. Di mana tukang pangkas itu ?".
Lalu tukang cukur berkata, "Ia seperti itu karena tidak datang kepadaku dan meminta cukur padaku, Pak".
"Nah, jawabannya juga seperti itu atas pertanyaanmu tadi. Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebenarnya tidak membiarkan orang-orang dalam kesusahan, tapi mereka sendirilah yang tidak mau mendekatkan diri dan memohon kepada Allah atas rizki untuk kehidupannya ".
Tukang pangkas terdiam dan manggut-manggut sebagai tanda bahwa ia memahami jawaban pelanggan tadi.

Itu dia, sahabat literasi, dari cerita singkat ini kita bisa memetik hikmahnya bahwa Allah SWT tidak akan merubah keadaan kita dan membiarkan kita dalam keadaan yang kita rasakan, jika kita sendiri tidak berusaha untuk mengubah keadaan kita dan berusaha untuk mendekatkan diri memohon kepada-Nya sebagaimana firman Allah SWT :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا
دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya :
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran". (Q.S Al-Baqarah : 186)


Muhammad Harizon 
Untuk Literasi Sumatera Barat

2 comments

  1. Masyaallah bang Zon. Semoga kita tergolong orang2 yang beriman

    ReplyDelete
  2. Cerita menarik dan membawa pesan yang dalam..

    ReplyDelete