Kesabaran Sebagai Senjat.
Mendidik & membina anak-anak yang berusia relatif muda antara remaja awal hingga dewasa awal membutuhkan mereka yang benar-benar siap mendidik, membimbing, membina dan mengarahkan ke arah yang lebih baik. Pasalnya dimasa-masa yang sangat rentan ini anak-anak sedang mencari jati diri dan sedang menumbuh kembangkan bakat akan menjadi apa nantinya. Dimasa ini memang menimbulkan banyak pertanyaan bagi mereka karena tidak sedikit diantara mereka yang masih belum mampu menemukan bakat serta minat yang mereka sukai ditambah minimnya sarana dan prasarana guna menunjang motivasi mereka mencapai cita-cita yang mereka inginkan kelak. Dalam mendidik diusia ini sangat membutuhkan kesabaran yang luar biasa karena sejauh ini teori yang dipelajari tidak sama dengan praktek di lapangan. Contohnya individu akan mengikuti nasehat bijak diberikan oleh gurunya, namun pada kenyataannya walaupun ada sebagian kecil anak yang mengikuti nasehat tersebut realisasinya banyak yang masih tetap melakukan pelanggaran-pelanggaran tanpa merasa bersalah.
Terlepas dari siapa yang sala dan siapa yang benar yang perlu kita ingat dalam mendidik yaitu kesabaran & keikhlasan. Pengalaman yang sering terjadi jika dididik dan dibina dengan lembut penuh perasaan, respon peserta didik terkesan tidak menghargai, berani mengatur-ngatur bahkan mencemooh seperti berita yang viral saat ini, ketika harus tegas dituduh sangat keras, respon yang muncul adalah tidak lagi bertegur sapa dengan guru yang bersangkutan (Na'udzubillah). disebuah sekolah berfasilitas asrama, saat seorang peserta didik sakit, mereka langsung menghubungi orang tua tanpa melaporkan terlebih dahulu kepada guru atau pengasuhnya kemudian saat dilayani dengan sepenuh hati oleh guru atau pengasuh dan siswa yang bersangkutan telah sembuh, pulih kembali, dapat beraktivitas seperti biasa, banyak diantara siswa yang seolah lupa akan bantuan yang pernah diberikan oleh gurunya tersebut, bukan berarti guru meminta balas jasa karena jasanya dan sebagai pengganti orang tua karena tidak ada yang dapat dibalas oleh siapapun tapi yang guru butuhkan adalah sikap budi pekerti yang baik serta adab yang sopan saat bertemu dengannya. Oleh karena itu, kesabaran dan keikhlasan memang menjadi senjata yang sangat ampuh dalam mendidik anak guna meredam rasa saat menerima respon negatif yang dibalas oleh peserta didik yang memang masih berada dimasa mencari jati diri.
Muhammad Harizon
No comments