Menu
Muhammad Harizon

Pilar Penting Mendirikan TBM

Karikatur Gerakan Literasi

Pilar Penting Mendirikan Taman Baca Masyarakat

Assalamu'alaikum sahabat literasi. 

Membaca merupakan sebuah kegiatan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan seseorang yang didapat melalui melihat rangkaian tulisan yang mengandung makna tertentu. Kegiatan membaca bisa didapatkan dari berbagai sumber diantaranya adalah buku, koran, majalah, mading, tabloid, dan sumber bacaan lainnya. Dalam misi mencerdaskan kehidupan bangsa, kita dapat ikut serta melakukannya dengan mengadakan sebuah komunitas bacaan atau biasa disebut taman baca masyarakat (TBM).

Alasan Mendirikan Taman Baca Masyarakat.
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat 4, disebutkan bahwa satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis ta'lim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Program Taman Baca Masyarakat dimulai sejak tahun 1992/1993. Kehadirannya merupakan pembaharuan dari Taman Pustaka Rakyat (TPR) yang didirikan oleh Pendidikan Masyarakat pada tahun 1950-an. Program Taman Baca Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan Taman Baca Masyarakat sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat.
Taman Baca Masyarakat merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan kemampuan membaca dan belajar. Selain itu, Taman Baca Masyarakat juga merupakan tempat yang digunakan untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat, khususnya yang bersumber dari bahan pustaka. Bahan pustaka itu sendiri merupakan semua jenis bahan bacaan dalam berbagai bentuk media. Karena pentingnya Taman Baca Masyarakat ini, diperlukan seorang pengelola, dan mereka yang menjadi pengelola adalah orang yang memiliki dedikasi dan kemampuan teknis dalam mengelola dan melaksanakan layanan kepustakaan kepada masyarakat. Dengan kata lain, seorang pengelola Taman Baca Masyarakat adalah orang yang benar-benar memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam memberikan layanan pustaka. Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan Taman Baca Masyarakat ini adalah membangkitkan dan meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat, dan mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam rangka pemberantasan buta aksara sehingga mereka yang telah "melek huruf" tidak menjadi buta aksara lagi.
 
Fungsi dan Tugas Taman Baca Masyarakat.
Sejak awal sebuah perpustakaan didirikan, apa pun jenisnya telah disebutkan bahwa perpustakaan atau Taman Bacaan Masyarakat mempunyai kegiatan utama mengumpulkan semua sumber informasi dalam berbagi bentuk yakni tertulis (printed matter), terekam (recorded matter) atau dalam bentuk lain. Kemudian semua informasi tersebut diproses, dikemas, dan disusun untuk disajikan kepada masyarakat yang diharapkan menjadi target dan sasaran akan menggunakan taman bacaan tersebut. Oleh karena itu, penyelenggaraan taman bacaan tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mewujudkan kandungan maksud dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, diperlukan langkah-langkah strategis, kebijakan yang aplikatif dan terencana secara konseptual serta tindakan yang kongkrit. Sebuah Taman Baca Masyarakat dibentuk atau dibangun dengan maksud :
  1. Menjadi tempat mengumpulkan atau menghimpun informasi, dalam arti aktif, Taman Baca Masyarakat tersebut mempunyai kegiatan yang terus-menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi untuk dikoleksi.
  2. Sebagai tempat mengolah atau memproses semua bahan pustaka dengan metode atau sistem tertentu seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi serta kelengkapan lainnya, baik secara manual maupun menggunakan sarana teknologi informasi, pembuatan perlengkapan lain agar semua koleksi mudah di gunakan.
  3. Menjadi tempat memelihara dan menyimpan. Artinya ada kegiatan untuk mengatur, menyusun, menata, memelihara, merawat, agar koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap, mudah di akses, tidak mudah rusak, hilang, dan berkurang.
  4. Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, preservasi serta kegiatan ilmiah lainnya. Memberikan layanan kepada pemakai, seperti membaca, meminjam, meneliti, dengan cara cepat, tepat, mudah dan murah.
  5. Membangun tempat informasi yang lengkap dan ”up to date” bagi pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku / sikap (attitude).
  6. Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, sekarang dan masa depan. Dalam konsep yang lebih hakiki eksistensi dan kemajuan Taman Baca Masyarakat menjadi kebanggaan dan simbol peradaban kehidupan umat manusia.
Peran Taman Baca Masyarakat.
Peran sebuah Taman Baca Masyarakat adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam Taman Baca Masyarakat. Oleh karena itu, peranan yang harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya visi dan misi yang hendak di capai. Setiap taman bacaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsinya. Peranan yang dapat dijalankan Taman Baca Masyarakat antara lain adalah :
  1. Secara umum Taman Baca Masyarakat merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian khazanah budaya bangsa serta tempat rekreasi sehat, murah dan bermanfaat.
  2. Mempunyai peranan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi yang dimiliki.
  3. Mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara Taman Baca Masyarakat dengan masyarakat yang dilayani.
  4. Dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya membaca melalui penyedia berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
  5. Berperan aktif sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
  6. Merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan manusia.
  7. Berperan sebagai lembaga pendidikan non formal bagi anggota masyarakat dan pengunjung Taman Baca Masyarakat. Mereka dapat belajar mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.
  8. Petugas Taman Baca Masyarakat dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user education), dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya Taman Baca Masyarakat bagi orang banyak.
  9. Menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua karya manusia yang tak ternilai harganya.
Pilar Taman Baca Masyarakat.
Dalam mendirikan sebuah Taman Baca Masyarakat, poin penting yang perlu diperhatikan adalah niat dan konsistensi untuk mendirikannya. Karena dua hal ini menjadi tolak ukur keberlangsungan diberdirikannya komunitas baca yang diperuntukkan bagi anak-anak dan masyarakat. Aku berpendapat mendirikan sebuah komunitas baca semacam Taman Baca Masyarakat adalah hal yang mudah, akan tetapi yang paling sulit adalah mempertahankan keberlangsungan kegiatan dan keberadaannya. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendirikan Taman Baca Masyarakat dan pilar ini menjadi tolak ukur serta batu loncatan untuk mempertahankan serta memberikan manfaat untuk masyarakat. Pilar itu diantaranya adalah : 
  1. Tempat. Tempat merupakan hal penting untuk mengadakan ruang baca atau taman baca, tidak harus di gedung mewah dan mahal, tapi bisa ditempatkan di ruangan rumah, teras rumah, halaman rumah, pondok kecil, garasi rumah, lapangan dekat rumah serta fasilitas kosong lainnya yang memungkinkan untuk mengadakan kegiatan membaca. Setelah mendapatkan tempat yang representatif, fasilitas lainnya yang perlu diperhatikan adalah rak-rak sebagai wadah meletakkan koleksi yang dimiliki agar ruangan atau suasananya tertata rapi sehingga menimbulkan kenyamanan yang datang untuk berkunjung. Untuk harga dan fasilitas bersifat relatif tergantung kemampuan finansial dari pendirinya dan yang harus diingat adalah membuatkan nama Taman Baca Masyarakat sebagai brand agar masyarakat gampang mengingat dan mempermudah promosi. 
  2. Sumber Daya Manusia (SDM). Taman Baca Masyarakat harus dikelola secara baik dan profesional, oleh karena itu komunitas ini membutuhkan pengelola yang benar-benar serius mengerjakan berbagai aktivitas yang ada di dalamnya. Keberadaan orang-orang yang mau mengelola secara baik dan terencana menjadi hal penting maju dan berkembangnya di masa yang akan datang. Taman Baca Masyarakat juga membutuhkan mereka yang benar-benar peduli terhadap kegiatan literasi yang diadakan, tidak hanya peduli tapi juga membutuhkan relawan yang memberikan waktu, pikiran dan tenaganya untuk taman baca ini. bahkan jika perlu pendiri Taman Baca Masyarakat ini harus menyediakan biaya untuk membayar tenaga yang telah mencurahkan semuanya untuk kemajuan komunitas literasi yang didirikannya. Zaman ini, rasanya sangat jarang orang-orang yang bersedia berkorban secara gratis tanpa dibayar karena mereka juga butuh biaya untuk keberlangsungan hidup diri dan keluarganya, seandainya memang ada, tentu orang yang mampu secara finansial, tidak mau dibayar dan tidak ada lagi yang dikerjakannya selain mengelola TBM ini bahkan ada yang sampai menjadi donatur. 
  3. Program Kegiatan. Program merupakan ujung tombak sukses tidaknya sebuah komunitas baca Taman Baca Masyarakat Tanpa adanya program kegiatan, masyarakat tidak akan mengetahui dan tertarik untuk berkunjung ke Taman Baca Masyarakat. Percuma saja Taman Baca yang lengkap, bagus dan keren tanpa ditunjang kegiatan-kegiatan literasi yang bermanfaat. Apalagi taman bacanya kurang bagus, berantakan, tidak tertata baik fasilitas maupun sumber daya manusianya, maka taman baca tersebut akan sepi dan vakum, tidak ada yang mengunjunginya. Program kegiatan yang dimaksud tentunya kegiatan yang benar-benar disukai masyarakat, kekinian, menimbulkan kesan berharga serta memiliki unsur mendidik tidak sekadar huru-hara belaka. Maka, begitulah pentingnya proram kegiatan pada sebuah Taman Baca Masyarakat. 
  4. Koleksi Bacaan. Koleksi Taman baca Masyarakat yang memadai, baik mengenai jumlah, jenis, dan mutunya yang tersusun rapi dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan TBM. Taman Baca Masyarakat perlu memiliki koleksi bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai visi, misi, perencanaan strategis, kebijakan, dan tujuannya. Adanya kumpulan bahan bacaan juga menjadi faktor penunjang sebuah Taman Baca Masyarakat. Sesuai dengan namanya Taman Baca Masyarakat sudah dipastikan harus memiliki bacaan yang dibutuhkan masyarakat seperti buku, koran, majalah, tabloid dan bahan bacaan lainnya, maka disinilah peran strategis TBM sebagai jembatan antara informasi dan ilmu pengetahuan dengan masyarakat pembaca. Adapun upaya untuk mendapatkan koleksi sebuah Taman Baca Masyarakat adalah dengan cara membeli dan donasi atau bantuan dari lembaga tertentu atau perseorangan yang ingin berkontribusi mencerdaskan masyarakat melalui Taman Baca Masyarakat ini. 
  5. Relasi. Relasi dalam hal ini dapat juga diartikan sebagai jaringan atau lebih akrab disebut banyaknya memiliki kenalan, karena dengan banyaknya memiliki relasi, pengelola Taman Baca Masyarakat bisa mensosialisasikan TBM yang didirikannya kepada masyarakat dan pihak yang terkait dengan TBM agar mereka mengetahui adanya komunitas ini yang tujuannya dapat saling bertukar pikiran dalam mengelola Taman Baca Masyarakat, adapun diantara pihak yang harus menjadi relasi TBM diantaranya Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Daerah, Taman Baca, Rumah Baca, Balai Baca, Komunitas Membaca, Tokoh Literasi, Penggiat Literasi, Media dan pihak berpengaruh lainnya yang dapat memberikan sumbangsih untuk kemajuan TBM yang dikelolanya.
  6. Dokumentasi. Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat, buku, undang-undang, dan sebagainya. Menyimpan berbagai berkas administrasi juga tidak kalah penting dalam mengelola Taman Baca Masyarakat. Dokumen dan penyimpanan sangat perlu dilakukan karena sewaktu-waktu semua berkas berkaitan dengan taman baca yang kita kelola akan dibutuhkan untuk kepentingan berbagai hal seperti pendaftaran lomba tertentu, bukti kegiatan yang pernah dilakukan, absensi pengunjung, persyaratan pendaftaran di dinas terkait, foto kegiatan, piagam penghargaan, dan sejenisnya. Apabila berkas administrasi dibutuhkan, pengelola bisa dengan cepat memperlihatkan karena sudah tersedia dengan rapi dan lengkap. 
  7. Publikasi. Apapun dan sekecil apapun kegiatan yang dilaksanakan di Taman Baca Masyarakat perlu dipublikasikan. Hal ini sangat perlu dilakukan agar masyarakat dan pihak-pihak tertentu mengetahui kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilakukan. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mempublikasikan program Taman Baca Masyarakat diantaranya di media massa, media sosial, mading, pemberitaan, promosi pada pameran tertentu dan sejenisnya. Tanpa dipublikasikan, maka masyarakat dan pihak-pihak tertentu tidak dapat mengetahui taman baca yang digagas dan taman bacapun lambat diketahui orang. 
  8. Media Massa. Di zaman era digital revolusi industri 4.0 ini pengaruh media sangat signifikan dalam mensosialisasikan atau mempromosikan taman baca yang digagas. Salah satu caranya adalah taman baca memiliki akun media sosial, ini salah satu cara efektif mengenalkan taman baca kepada masyarakat. Pengelola Taman Baca Masyarakat tidak boleh gagap teknologi karena seiring perkembangan zaman, dunia teknologi berkembang pesat setiap harinya, oleh karena itu taman baca tidak boleh tertinggal dan harus menyesuaikan diri. Dengan adanya media massa yang dimiliki oleh Taman Baca Masyarakat, semua pihak akan cepat mengetahui keberadaan komunitasnya. 
  9.  Evaluasi. Evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarkan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu. Melakukan peninjauan ulang terhadap program kegiatan yang telah dilakukan sebagai acuan perbaikan program kegiatan yang akan dilakukan nantinya. Apakah keberadaan Taman Baca Masyarakat yang telah digagas memberikan pengaruh, dampak dan manfaat bagi masyarakat. Peninjauan kembali ini sangat perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan kedepannya dan menjadi Taman Baca masyarakat yang memang dibutuhkan untuk masyarakat. 
  10. Akta Notaris. Akta notaris adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh notaris menurut KUH Perdata pasal 1870 dan HIR pasal 165 yang mempunyai kekuatan pembuktian mutlak dan mengikat. Akta notaris merupakan bukti yang sempurna sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dengan pembuktian lain selama ketidakbenarannya tidak dapat dibuktikan. Berdasarkan KUH Perdata pasal 1866 dan HIR 165, akta notaris merupakan alat bukti tulisan atau surat pembuktian yang utama sehingga dokumen ini merupakan alat bukti persidangan yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Oleh karena itu, dalam mendirikan Taman Baca Masyarakat perlu adanya akta notaris agar kedudukan dan bukti kepemilikan tempat dapat dipertanggungjawabkan. Biasanya akta notaris dapat digunakan sebagai persyaratan untuk mendapatkan bantuan dari perusahaan atau korporasi yang ada diwilayah dimana taman baca berada, istilahnya biasa disebut dana bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) yang jumlah nominalnya puluhan hingga ratusan juta rupiah tergantung berapa yang dikeluarkan oleh perusahaan atau korporasi tersebut. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan taman baca agar program kegiatan dapat berjalan sesuai dengan harapan serta dapat melengkapi kebutuhan fasilitas yang masih kurang atau belum ada. 
  11. Piagam penghargaan. Sesuai namanya, piagam penghargaan merupakan sertifikasi yang diberikan oleh pihak tertentu atas prestasi yang telah diukir oleh pengelola Taman Baca Masyarakat. Piagam penghargaan ini sebagai bukti bahwa pengelola taman baca serius dalam mengelola komunitasnya sehingga layak dihargai. 
  12. AD/ART. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga juga menjadi pilar penting agar struktur komunitas menjadi jelas, terarah dan sesuai dengan visi serta misi taman baca. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga itu sendiri merupakan keseluruhan aturan yang mengatur secara langsung kehidupan organisasi dan hubungan antara organisasi dengan anggotanya, agar terselenggaranya tata tertib organisasi dalam hal ini adalah komunitas atau Taman Baca Masyarakat. Dengan adanya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, pengelolaan Taman Baca Masyarakat dapat dijalankan dengan profesional, serius, terstruktur, disiplin dan pengelola dipandang cakap dalam menjalankan taman baca yang digagas. 
  13. Terdaftar di Dinas Perpustakaan Daerah dan Dinas Pendidikan. Gunanya adalah agar Taman Baca Masyarakat yang dikelola memiliki badan hukum dan memiliki bekingan untuk menghindari permasalahan yang terjadi serta dapat terkoneksi dengan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sehingga mudah mendapatkan bantuan, relasi, berbagai acara dan sejenisnya.
Demikian sedikit berbagi pengetahuan dan wawasan untuk sahabat yang ingin dan sedang mendirikan Taman Baca Masyarakat. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Salam Literasi.



Muhammad Harizon

9 comments

  1. Ditunggu taman baca dari bang Zon. Bulieh bisa nyatai2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener sekali Kim..biar kt kunjungi jg rame2 yah.. 😄😄👍👍

      Delete
  2. Thanks ilmunya bang, sangat bermanfaat.

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Alhamdulillah Mandeh. Mari kita selalu belajar & mempraktekkan ilmu.

      Delete
  4. Taman Baca bg zon bakal ada nih kayaknya ☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Allahuma Aamiin 🤲. Insyaallah Andin. Mohon doanya.

      Delete