Menu
Muhammad Harizon

Setahun Pernikahan HarTa

 

Momen Kami Swafoto.

Assalamualaikum. 

Hey Sobat Literasi, Salam Literasi. Selamat datang di www.harizon.my.id menyajikan eksplorasi, informasi, edukasi dan literasi. 

Alhamdulillah segala puji hanya untuk Allah SWT dan shalawat serta salam kami peruntukkan bagi suri tauladan yang romantis kepada istrinya yakni nabi Muhammad Saw.

Alhamdulillah tepat hari ini, Senin 22 Juni 2021 genap setahun usia pernikahan kami. Alhamdulillah Allah SWT juga menambah anugerah Nya kepada kami dengan amanah calon orang tua. Gusmita hamil anak pertama kami yang telah memasuki usia lebih dari tujuh bulan. Kami sepakat untuk tidak merayakan tujuh bulanan kehamilan Gusmita dikarenakan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, perbuatan tersebut merupakan tradisi orang-orang Hindu, kemudian kegiatan tersebut merupakan perbuatan yang mubazir dan kita sebagai makhluk yang lemah dengan segala keterbatasan tidak pernah tahu jenis kelamin bayi yang akan lahir nantinya, sebab ilmu ini adalah berada dalam kekuasaan Allah SWT. 


Swafoto sesaat setelah kami tiba di lokasi.

Nah, kembali lagi ke pernikahan kami, bahwa penulis dan istri telah sepakat dari awal menamakan diri sebagai HarTa (Singkatan dari Harizon dan Gusmita). Promosi sedikit nggak papa ya...! Hehe...

Traveling ini sebenarnya telah beberapa bulan yang lalu kami rencanakan dan tidak bermaksud untuk merayakan hari ulang tahun pernikahan (anniversary), hura-hura, ha-ha, hi-hi dan sebagainya namun lebih kepada mensyukuri nikmat ini dengan mentadabburi alam ciptaan Tuhan, salah satunya kami memilih untuk berkunjung ke danau Singkarak yang berada di wilayah antara kabupaten Tanah Datar dengan Kabupaten Solok provinsi Sumatera Barat.

Jika pasangan lain memilih untuk membuat acara, nongkrong, makan di restauran terkenal, ngopi di cafe, terlebih anak muda yang masih pacaran belum terikat pernikahan, pergi keluyuran entah kemana berduaan tanpa ditemani siapapun hanya berdua seolah dunia ini milik mereka melakukan hal-hal yang merugikan diri mereka sendiri, dan kegiatan lainnya tapi kami memilih untuk berkunjung ke alam sebagai bentuk rasa syukur kami kepada Allah SWT. 


Momen makan sebungkus untuk berdua.


Mengapa kami memilih danau Singkarak ?. Ya, disamping kami menyukai alam, lokasinya juga dekat dengan daerah tempat tinggal kami sehingga danau Singkarak sebagai alternatif pilihan yang kami tentukan berdua.

Sesampainya kami di lokasi danau Singkarak dan menikmati keindahan alamnya sejenak, kamipun melaksanakan shalat dan makan siang. Tampak di foto momen makan nasi sebungkus berdua, padahal kami membawa 2 bungkus nasi (satunya lagi di dalam kantong kresek). Hal ini kami lakukan untuk menjaga keharmonisan dan romantisme rumah tangga kami. Jika makan satu bungkus seorang adalah hal yang biasa dan bagi sebagian orang makan sebungkus berdua merupakan hal yang tabu dan belum biasa, namun bagi kami makan nasi sebungkus berdua alasannya ya itu tadi untuk menjaga keharmonisan dan romantisme rumah tangga kami. Selain itu kami juga senang menikmati makanan apapun itu satu berdua seperti buah-buahan, kerupuk, kopi, sate dan makanan lainnya. 


Pemandangan alam danau Singkarak.


Seperti yang penulis informasikan di atas bahwa danau ini terbentang di dua kabupaten yaitu kabupaten Tanah Datar dan kabupaten Solok, provinsi Sumatera Barat, tentunya negara Indonesia. Luas danau ini 107,8 km dan merupakan danau terluas kedua di pulau Sumatera setelah danau Toba yang ada di Sumatera Utara. Danau ini menjadi hulu dari batang Ombilin. Sebagian aliran air danau ini melalui terowongan bukit barisan ke batang anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman. Panjang maksimal 20 kilometer, lebar maksimal 6,5 kilometer, kedalam 268 meter, volume air 16,1 kilometer. 


Tampak bagian tengah danau Singkarak.


Tampak bagian tepi danau Singkarak (pantai).

Adapun hasil alam danau ini yaitu ikan bilih yang merupakan spesies ikan yang diperkirakan hanya hidup di danau ini. Ikan bilih ini sekaligus menjadi makanan khas serta oleh-oleh yang dapat dibawa pulang oleh pengunjung. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati rinuak yang bisa didapatkan di kedai-kedai sekitaran danau ini atau juga dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh. 

Tidak hanya itu, wisata danau Singkarak juga dapat dinikmati untuk berenang, naik sampan keliling danau, memancing ikan, disekitar danau juga terdapat warung makan serta rumah makan bagi pengunjung yang ingin menyantap kuliner khas danau Singkarak.

Keindahan alam danau Singkarak juga dapat dilihat dari bukit atau puncak Cinangkiak kabupaten Solok dan bukit aur serumpun, nagari III koto, kecamatan rambatan, kabupaten Tanah Datar.


Muhammad Harizon


Gusmita Safitri

Selain sebagai tempat wisata, danau Singkarak juga terkenal di kalangan wisatawan dunia karena pemerintah menjadikan nama Singkarak sebagai nama event berkelas dunia yaitu Tour De Singkarak, ajang balap sepeda yang diikuti oleh pembalap sepeda dari berbagai negara di seluruh dunia dimana jalur yang dilewatinya jalan raya yang digunakan oleh pengendara kendaraan bermotor di seluruh wilayah provinsi Sumatera Barat. Acaranya diselenggarakan setiap tahun dan sudah menjadi agenda tahunan pemerintah provinsi Sumatera Barat melalui dinas Pariwisata dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia termasuk izin dari organisasi penyelenggara balap sepeda Amaury Sport Organisation. 

Untuk sobat literasi yang mungkin belum pernah berkunjung ke danau Singkarak, lokasi ini bisa dijadikan salah satu referensi wisata keluarga kapan saja kita inginkan karena tempat ini terbuka setiap harinya. 

Oke sobat literasi, demikian sekelumit tentang tadabbur alam yang kami lakukan dihari ulang tahun pernikahan kami yang masih baru setahun. Semoga bermanfaat untuk kamu dan terima kasih sudah berkunjung ke laman www.harizon.my.id. 

Sampai jumpa, Salam Literasi. 

Assalamualaikum.




1 comment