Menu
Muhammad Harizon

Kisah Singkat Ujian Rumah Tangga DiharTa Family

 

Lokasi : Guguak Puti Saindu X Koto

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh. Hey sobat literasi. Bertemu lagi di portal blog www.harizon.my.id. website yang berisi seputar informasi, edukasi, literasi, eksplorasi, inspirasi, dan motivasi. 

Jangan lupa kunjungi juga YouTube Channel saya Muhammad Harizon silahkan klik : https://youtube.com/@muhammadharizon?si=r8vkxhw19QR98UTB . Subscribe, like, komen dan bagikan ke semua keluarga teman dan siapa saja ya. 

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman untuk sobat literasi dan semoga informasi ini bermanfaat dan menginspirasi sobat literasi dan siapa saja yang sedang berjuang seperti kami. 

Ujian merupakan sebuah warna yang selalu membersamai kehidupan manusia. Siapapun orangnya, apapun pekerjaan dan bagaimanapun kondisinya baik senang maupun susah. Dimana pun dan kapanpun ujian pasti selalu melanda setiap jiwa. Ibarat sekolah, agar para siswa dapat naik kelas ke tingkat selanjutnya harus mengikuti ujian kenaikan kelas begitu juga sebuah lembaga instansi agar pegawainya dapat naik pangkat dan jabatan harus mengikuti proses seleksi dan ujian baik secara tertulis maupun praktek. Apabila siswa atau pegawai tersebut dapat melewati ujian tersebut maka ia dapat naik kelas ataupun naik pangkat dan jabatan sedangkan apabila ia tidak dapat melewatinya maka akan tetap di posisi itu.

Nah, begitu juga halnya dengan kehidupan sehari-hari. Setiap orang sudah dipastikan diberikan ujian maupun cobaan untuk menguji kualitas hidupnya. Orang yang mampu melewati ujian dan cobaan maka kualitas hidupnya akan membaik, terhormat dan dihargai begitu juga sebaliknya apabila tidak bisa melewati akan terpuruk, kurang dihargai dan tidak dihormati. 

Ujian yang saya maksud disini adalah seseorang atau beberapa orang yang tidak bersedia bertegur sapa dengan kita padahal kita sudah berusaha menyapa, mengajak bicara dan memperbaiki hubungan.

Dalam konsep keimanan seorang muslim, ada tiga faktor yang terdapat pada ujian yang didapatkannya itu. Diantaranya adalah :

1. Ketentuan dari Allah SWT. (Sunatullah).

Orang yang tidak mau berbicara dengan saya itu adalah ketentuan yang diberikan oleh Allah SWT. Maksudnya adalah bahwa Allah lah yang membuat mereka seperti itu kepada saya. Allah yang berkehendak dan Allah juga yang mengatur semua itu. Oleh karena itu, jika Allah yang membuat mereka demikian tentunya kita senantiasa bersabar dengan sunatullah ini. Tidak ada yang perlu saya keluhkan sebab akan mendatangkan dosa sebab menyesali apa yang sudah Allah lakukan. Allah maha kuasa atas segala sesuatu Ia berhak berkehendak sesuai dengan keinginan-Nya dan tak ada satu makhluk pun yang sanggup menghalangi maupun menghentikan. Saya menyadari akan hal ini sehingga saya harus menerima dengan terbuka dan berlapang hati dengan ketetapan Allah. 

2. Cerminan Dosa Saya. 

Maksudnya disini adalah Allah SWT mendatangkan atau menghadirkan orang-orang yang sengaja memusuhi saya, membuat saya tidak nyaman disebabkan oleh dosa yang saya lakukan kepada Allah SWT. Dalam arti kata Allah menegur  saya agar kembali ke jalan Allah, bertaubat kepada Allah seraya memohon ampunan-Nya. Dengan adanya orang-orang ini sehingga Allah mengingatkan saya akan kesalahan yang saya lakukan dan bertindak serta bersikap lebih baik lagi dan lebih berhati-hati. Apapun yang saya lakukan semuanya terpantau dan direkam. Teguran ini merupakan tanda kasih sayang Allah kepada saya dan termasuk sobat literasi semua bahwasanya lebih baik Allah menegur kita di dunia sebab masih ada waktu untuk memperbaiki dan berubah dari pada mendapatkan hukuman di akhirat nanti dimana hari tidak ada lagi penyesalan oleh manusia walaupun menangis darah sekalipun tidak akan ada gunanya.

3. Resiko Kekhalifahan. 

Manusia merupakan makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT dibandingkan dengan makhluk lainnya sehingga dijuluki khalifah di permukaan bumi. Artinya manusia adalah pemimpin dari makhluk apapun di seluruh dunia. Pemimpin merupakan jabatan tertinggi dalam kehidupan manusia dimana pemimpin berkewajiban mengayomi sesuatu yang dipimpinnya dan berhak membuat keputusan untuk dirinya dan sesuatu yang dipimpinnya. Setiap perbuatannya, tingkah lakunya, kesehariannya memiliki resiko yang harus diterima dan pasti datang kapan saja. Oleh karena itu salah satu prinsip yang harus dilakukan adalah dicaci tidak tumbang dipuji tidak terbang artinya teguh pendirian tidak terpengaruh bagaimanapun tantangan yang ada dihadapannya. Hidup terus berjalan dan resiko pasti ada dan itu pasti terjadi kepada siapapun dalam usia berapapun. Salah satu resiko tadi adalah dimusuhi orang lain baik karib kerabat maupun orang lain. Dimana pun dan kapanpun hal ini pasti selalu ditemukan. Salah satu sikap yang perlu dilakukan tentunya menerima resiko dengan lapang hati.

Ibarat mengambil sebuah piring pada raknya, pasti ada benturan dengan piring lainnya apalagi manusia yang setiap hari bertemu dengan sifat yang berbeda-beda, watak yang berbeda, karakter yang berlainan tentu ada saja benturan dan gesekan. Sebenarnya hal itu lumrah adanya hanya saja perlu berlapang hati, bersabar, tenang, berprasangka baik, saling bertegur sapa, saling memberi, saling membantu, berdoa meminta pertolongan Allah, dan masih banyak lagi yang harus dilakukan agar perdamaian dapat tercipta.

Namun yang perlu diingat bahwa salah satu kewajiban seorang muslim dengan muslim lainnya adalah bertegur sapa, kita berkewajiban bertegur sapa dengan muslim lainnya dan memberikan hak orang lain untuk mendapatkan sapaan dari kita. Apabila balikan atau respon yang diterima justru sebaliknya maka disinilah sikap diatas perlu dilakukan agar kebaikan dan kedamaian dapat diwujudkan.

Tiga hal tersebut diatas saya dan istri alami tapi bukan kami yang yang berkonflik tapi ada orang-orang tertentu yang datang menggerogoti rumah tangga kami. Awalnya kami berdua hidup bahagia, rukun dan damai namun setahun belakangan sering tidak kondusif nya pengaruh lingkungan yang ada di sekitar rumah tangga kami. Ada saja yang mengganggu kenyamanan dan keutuhan rumah tangga kami, gara-gara hal itu bahtera kapal keluarga kami mulai mulai goyang dan goyah, retak hampir pecah. 

Kami menyadari hal itu dan berusaha untuk mempertahankan kekuatan cinta. The power of love membuat kami memilih dan berusaha untuk tetap bertahan dari terpaan angin kencang, badai dan hujan lebat yang mengguyur dan membasahi keutuhan kapal kecil kami ini. 

Bagi saya dimusuhi oleh orang-orang sudah menjadi tantangan hidup setiap hari tidak hanya di lingkungan terdekat di lingkungan yang lebih besar sudah biasa saya dapatkan. Hal ini bukan perkara baru bagi saya dan keluarga kecil saya. 

Prinsip yang saya dan keluarga jalani adalah, kami akan tetap berbuat baik walaupun tidak dihargai.  Yang bersangkutan menaruh rasa dendam serta tidak bersedia menjalin komunikasi yang baik, cuek, tidak mau berbagi, sombong, angkuh, congkak, tidak peduli, acuh tak acuh seolah tak peduli dan lain sebagainya hidup sendiri-sendiri 

Yang perlu diingat adalah bahwa kita harus tetap berbuat baik kepada siapapun walaupun tidak dihargai dan apabila kewajiban sudah dilakukan berarti sudah mendapatkan nilai kebaikan atau pahala dari Allah SWT.









2 comments