Menu
Muhammad Harizon

Taman Baca Mutiara Hati Kini Memiliki Pocadi

 


Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.

Hey sobat literasi.

Selamat datang di blog www.harizon.my.id . Blogger yang berisi seputar informasi, literasi, eksplorasi, edukasi, motivasi, inspirasi. 

Kali ini saya menghadiri acara monitoring pojok baca digital (pocadi) di taman baca Mutiara Hati Bukittinggi. Hari ahad 24 Desember 2023 oleh tim monitoring dari kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Republik Indonesia.


Pojok Baca Digital (Pocadi).

Literasi merupakan kecakapan seseorang dalam melakukan sesuatu hal yang disukainya hingga ia ahli di bidang itu. Salah satunya adalah ilmu digital. 

Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sudah sangat canggih dan modern sehingga di era digitalisasi 4.0 mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap kita dihadapkan dengan internet, kegiatan yang dilakukan secara daring atau online tanpa harus bertatap muka secara langsung. 

Dalam pada ini, ilmu literasi digital (membaca dan menulis) harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Saat ini berbagai lembaga baik dibawah naungan pemerintah maupun swasta sudah melakukan adaptasi dengan ilmu digital, misalnya Perpustakaan Nasional (perpusnas) Republik Indonesia melakukan inovasi literasi dengan mengadakan perangkat pojok baca digital yang disingkat dengan pocadi.



Pocadi merupakan wujud pelayanan publik bidang perpustakaan yang dikeluarkan oleh perpusnas sebagai induk perpustakaan seluruh Indonesia. 

Pada tahun anggaran 2023 terdapat tiga kota di Sumatera Barat yang memiliki komunitas literasi sebagai basis pusat informasi sahabat anak yang ditunjuk sebagai rumah baca atau taman baca yang mendapatkan seperangkat alat pocadi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan salah satunya taman baca Mutiara Hati Bukittinggi dimiliki oleh sahabat saya bang Nofi Ferdian. 

Taman baca Mutiara Hati Bukittinggi merupakan salah satu wadah pusat informasi sahabat anak (PISA) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia berlokasi di panorama baru, kelurahan puhun pintu kabun, kecamatan Mandiangin Koto Selayan, kota Bukittinggi, Sumatera Barat. 

Taman baca ini merupakan salah satu diantara wadah literasi anak yang beruntung karena mendapatkan seperangkat alat pocadi yang terdiri dari empat set komputer lengkap dengan meja dan kursinya, lemari atau bofet, 1 unit televisi, podium pocadi, sofa, barcode, Wi-Fi untuk internet, buku. Fasilitas yang lengkap layaknya perpustakaan yang ditunjang dengan digitalisasi. 




Pocadi merupakan tempat membaca yang menyediakan koleksi buku cetak dan buku digital (e-book). Koleksi e-book yang ada di Pocadi bersumber dari konten yang tersimpan pada lokal server dan juga konten iPusnas yang dapat diunduh melalui play store.
Pocadi juga dilengkapi dengan aplikasi untuk media promosi, koleksi e-book, audio dan video yang direkomendasi pada banner yang tersedia.
Pocadi dikembangkan dengan gagasan untuk memudahkan akses informasi. Prinsip dasar perluasan Pocadi yaitu memperluas layanan perpustakaan agar dapat dinikmati di pusat-pusat kegiatan masyarakat yang dirancang sesuai kebutuhan penggunanya dengan berbasis teknologi digital dan konten bahan bacaan yang beragam dan menarik. (Berbagai Sumber).




Sambutan Meriah.



Kegiatan ini dikunjungi oleh tim monitoring Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia yang terdiri dari Bapak Pribudiarta Nur Sitepu (Deputi Pemenuhan Hak Anak), Ibu Endah Sri Rezeki (Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak), Ibu Rini Handayani (Staf Ahli Kementerian PPPA RI), kemudian dihadiri oleh Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi diantaranya Staf Ahli Pemko Bukittinggi Jhonni, ibu Nauli Handayani (Kepala Dinas P3APPKB), Ibu Sustina (Kepala Perpustakaan dan Arsip Kota Bukittinggi), Syukri Naldi (Camat MKS), lurah, RW, RT. Dari masyarakat dihadiri oleh tim sanggar tari piring dan pasambahan binaan taman baca Mutiara Hati Bukittinggi, forum genre, forum anak, komunitas literasi seperti blogger. 


Walikota Bukittinggi yang diwakili oleh Staf Ahli Pemko Bukittinggi Jhonni menyampaikan apresiasi dari pemerintah kota Bukittinggi atas perhatian yang luar biasa dari kementerian PPPA RI dengan memberikan hibah berupa fasilitas penunjang belajar pojok baca digital (pocadi) dimana alat ini memang sangat dibutuhkan oleh pelajar masa kini. Sambutan dilanjutkan oleh bapak Pribudiarta Nur Sitepu yang ikut senang dan berbahagia atas penyambutan yang luar biasa dari taman baca Mutiara Hati dan beliau menyampaikan bahwa pemerataan hak anak harus dilakukan di seluruh Indonesia tanpa kecuali. Kebutuhan internet sebagai penunjang pembelajaran juga harus diadakan dengan mengadakan fasilitas seperti pocadi. Konsep taman baca yang asri ini juga harus dipublikasikan ke daerah-daerah lain agar tujuan literasi juga dapat dirasakan oleh masyarakat karena kegiatan dilakukan di halaman yang menyuguhkan berbagai tanaman obat dan makanan. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi pengunjung dan terutama pemilik taman baca sendiri. Mandat UUD 1945 juga menyampaikan agar kegiatan literasi seperti ini dapat terealisasikan ke seluruh Indonesia. Sambutan terakhir disampaikan oleh Nofi Ferdian sebagai owner taman baca Mutiara Hati Bukittinggi yang menyampaikan rasa senang dan juga bahagia dapat kunjungan dari Deputi Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia berserta asisten dan staf ahli. Ia mengaku tidak pernah membayangkan dan terfikir bahwa akan dikunjungi oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PPPA. Nofi juga menyampaikan bahwa taman baca Mutiara Hati telah dikunjungi oleh 24 negara dari seluruh dunia dan hingga saat ini masih menjalin komunikasi dengan baik. Rata-rata pengunjung tersebut mengaku sangat kagum dengan Indonesia yang memiliki ragam budaya yang unik, taman baca yang dikelilingi tumbuh-tumbuhan yang tidak pernah mereka temukan di negara mereka.



Pocadi Menambah Fasilitas Taman Baca Mutiara Hati.

Taman baca Mutiara Hati ini didirikan oleh Nofi Ferdian bersama istri pada tahun 2015. Merintis tentu tidak mudah dan tidak lancar. Ia bersama istri mendirikan taman baca ini dengan susah payah dan melewati berbagai rintangan halangan. Namun itu semua mereka nikmati dan jalani dengan tulus ikhlas. Ibarat pepatah hasil tidak akan mengkhianati usaha. Buah dari usaha dan kesabarannya taman baca mutiara hati dapat mereka dirikan dengan konsep belajar di alam. Pada umumnya rumah baca, balai baca atau taman baca berkonsep belajar di dalam ruangan akan tetapi taman baca Mutiara Hati memiliki konsep memanfaatkan halaman rumah untuk berbagai kegiatan masyarakat dengan ditemani berbagai tumbuhan hidup tanaman obat dan makanan. Sehingga perspektif belajar di kelas atau ruangan telah di pecahkan dengan aksi nyata ini. Setiap pekan Nofi mengajarkan anak-anak untuk belajar mewarnai, belajar bahasa Inggris, baca buku, bermain, diskusi, belajar kelompok, kumpul-kumpul komunitas dan kegiatan lainnya dan yang lebih hebatnya semua kegiatan yang dilakukan secara gratis tidak ada bayaran apapun, hanya saja jika pengunjung ingin berinfaq, taman baca ini menyediakan kotak infak literasi. 


Diantara fasilitas yang sudah ada ialah ruang perpustakaan, pentas seni, halaman yang asri, sejuk dan rindang yang dikelilingi tanaman yang berguna, saung baca, payung-payung, buaian, lapau literasi, dan yang terbaru yaitu pojok baca digital (pocadi), dengan adanya pocadi dapat menambah keseruan belajar dan menunjang aktivitas pengunjung untuk menikmati kesejukan yang alami di taman baca Mutiara Hati. 


Melansir ke Panorama Baru.


Selesai kunjungan dan monitoring Deputi Pemenuhan Hak Anak dan rombongannya di pocadi taman baca Mutiara Hati kemudian tokoh masyarakat didampingi staf ahli Pemko Bukittinggi dan Camat MKS menikmati keindahan alam panorama baru yang berada dekat dari taman baca Mutiara Hati. Beliau merasa kagum dan takjub dengan keindahan alam panorama baru Bukittinggi. Bukittinggi yang udaranya masih alami dan tidak terkontaminasi oleh polusi udara menambah keindahan dan kecantikan kota wisata yang kaya dengan alam dan sejarah. 

Taman panorama baru ini berlokasi di kelurahan puhun pintu kabun kecamatan Mandiangin Koto Selayan kota Bukittinggi. Lebih kurang 1 KM dari lokasi taman baca Mutiara Hati atau sekitar 10 KM dari pusat kota yaitu Jam Gadang Bukittinggi.


Taman panorama baru ini memiliki keindahan alam yaitu ngarai sianok yang berbatasan dengan kabupaten Agam. Saat berada di pinggirnya kita disuguhkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan serasa berada di negeri diatas awan. Jika sobat literasi penasaran silahkan datang langsung ke panorama baru Bukittinggi. 

Tempat ini juga sangat bagus untuk rekreasi keluarga, melepaskan letih dan lelah setelah bekerja atau libur sekolah. Apabila kita sudah berada di sini maka semua masalah yang dirasakan akan terasa hilang seketika sebab saking indahnya salah satu ciptaan Allah SWT ini. 

Di momen liburan saat ini merupakan waktu yang sangat tepat bagi sobat literasi untuk rekreasi menikmati keindahan alam panorama baru ngarai sianok Bukittinggi.


Serba-serbi Acara.

































#literasi #tamanbaca #mutiarahati #bukittinggi #rumahbaca #perpustakaan #pemberdayaanperempuan #perlindungananak #pisa #kementrianpppa #PPPA #genre #pocadi #ipusnas #perpusnas #ri #sumbar #indonesia #pojokbacadigital #membaca #buku #taman #baca #digital #ngarai #ngaraisianok #panorama #jamgadang #seru #fyp #ermansafar #mahyeldi #deputi #asistendeputi


No comments